Contoh Penggunaan Binatang, Hewan, Fauna, dan Satwa
Contoh-contoh pemakaian keempat kata tersebut bisa dilihat dalam penjelasan berikut agar detikers lebih paham:
Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan binatang, hewan, fauna, dan satwa beserta contoh pemakaiannya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
0%0% нашли этот документ полезным, Отметить этот документ как полезный
0%0% сочли этот документ бесполезным, Отметить этот документ как бесполезный
Hasil Pencarian Buku Binatang Togel
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Perbedaan Binatang, Hewan, Fauna, dan Satwa
Dari pengertian di atas, tidak terlihat adanya perbedaan makna yang terkandung. Bahkan, satu sama lainnya saling bersinonim.
Keterangan senada juga didapat dalam tulisan Satrio Bagus Pamungkas berjudul Perancangan Ilustrasi Satwa Endemik Indonesia beserta Media Promosinya yang diunggah laman Universitas Sahid Surakarta.
Dijelaskan bahwasanya binatang, hewan, fauna, dan satwa adalah hal yang sama. Perbedaannya terletak dalam kegunaan masing-masing dalam topik pembicaraan.
Misalnya, untuk ragam hukum (dibahas atau disebut dalam suatu norma) dan ragam zoologi (ilmu kehidupan binatang dan klasifikasi hewan), kata fauna dan satwa bisa dipakai. Kondisi berbeda berlaku untuk kata binatang yang pemakaiannya begitu luas. Kata ini bisa dipakai untuk ragam akrab, santai, maupun kasar.
Sementara itu, kata hewan bisa digunakan dalam ragam zoologi. Bahkan, penggunaan kata ini bisa jauh lebih luas atau umum ketimbang satwa.
Dirujuk dari akun Instagram The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), @siej_info, penggunaan kata hewan, binatang, dan satwa memang sama-sama merujuk makhluk hidup selain tumbuhan dan manusia. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam pemakaiannya.
Kata hewan merujuk pada makhluk jinak dan sering berinteraksi dengan manusia. Istilah ini juga sering dipakai untuk istilah dalam pembelajaran serta lebih halus. Sementara itu, kata binatang merujuk makhluk yang cenderung liar dan hidup di alam bebas alias tidak dipelihara serta lebih kasar.
Terakhir, kata satwa merujuk makhluk liar atau buas yang diburu, tetapi tidak diternakkan. Contohnya adalah beruang, babi, hutan, badak, dan singa.
Kesimpulannya, penggunaan masing-masing kata adalah:
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal istilah binatang, hewan, fauna, dan satwa. Apakah keempat kata tersebut dipakai untuk menunjukkan hal yang sama? Mari simak penjelasan berikut contoh lengkapnya berikut!
Berdasar informasi dari Indonesian Journal of Conservation berjudul "Keanekaragaman Hayati Indonesia: Masalah dan Upaya Konservasi" oleh Agus Setiawan, Indonesia tercatat memiliki 115 spesies mamalia, 1.500 spesies burung, 600 spesies reptil, dan 270 spesies amfibi. Di samping itu, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman ikan.
Sebagai warga negara yang bangga akan kekayaan alam ini, detikers mesti paham cara penyebutannya dengan tepat. Oleh karena itu, kamu bisa membaca paparan mengenai perbedaan kata binatang, hewan, fauna, dan satwa di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Binatang, Hewan, Fauna, dan Satwa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, binatang adalah makhluk bernyawa yang mampu bergerak (berpindah tempat) dan mampu bereaksi terhadap rangsangan, tetapi tidak berakal budi.
Adapun hewan, kata ini diartikan sebagai binatang, sedangkan fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan di suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu. Sementara itu, kata satwa oleh KBBI diartikan sebagai binatang.
Untuk informasi tambahan, kata hewan diserap dari bahasa Arab, حَيَوَان, yang berarti binatang sebagaimana penjelasan dari kamus Al-Ma'any. Sementara itu, dikutip dari buku Tata Cara Identifikasi Satwa Liar yang Dilindungi oleh Juju Juanda, istilah fauna berasal dari bahasa Yunani yang bermakna binatang.
Di sisi lain, kata satwa diambil dari bahasa Sansekerta. Menurut makna yang tersaji dalam buku Kamus Sansekerta Indonesia oleh Dr Purwadi M Hum dan Eko Priyo Purnomo, satwa berarti binatang/hewan.